Pentas Seni Budaya Indonesia UKSW 2011

      Kebudayaan atau culture pada hakekatnya adalah keseluruhan pemikiran dan benda yang dibuat atau diciptakan oleh manusia dalam perkembangan sejarahnya. Ruth Benedict (salah satu pakar budaya) melihat kebudayaan sebagai pola pikir dan berbuat yang terlihat dalam kehidupan sekelompok manusia dan yang membedakannya dengan kelompok lain. Para ahli umumnya sepakat bahwa kebudayaan adalah perilaku dan penyesuaian diri manusia berdasarkan hal-hal yang dipelajari/ learning behavior (Sajidiman, dalam “Pembebasan Budaya-Budaya Kita” ;1999). Ada beberapa jenis kebudayaan yang dapat dijelaskan dalam kehidupan manusia, yakni angan-angan manusia, hidup kebatinan dan kepandaian manusia. Semuanya ini menjelaskan mengenai timbulnya tata tertib dalam masyarakat, keberagaman bahasa, kesusilaan yang menimbulkan macam-macam kepandaian tentang , kerajinan, pelayaran, hubungan lalu-lintas, kesenian yang berjenis-jenis (Dewanatara; 1994). 

  Jika dikontekskan ke dalam Negara Republik Indonesia sangat menunjukkan keanekaragaman budaya yang berlandaskan segala bentuk nilai kebudayaan di seluruh kepulauan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kebudayan Nasional merupakan sebuah realitas di dalam kesatuan nasional. Kebudayaan Nasional itu sendiri akan terlihat kompleks apabila budaya-budaya Nusantara yang asli tetap konsisten, dan di lain pihak kehidupan nasional dapat dihayati sebagai sesuatu yang bermakna oleh seluruh warga masyarakat Indonesia (Suseno; 1992). 

      Dalam pasal 32 UUD 1945 dinyatakan, “Kebudayaan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi-daya rakyat Indonesia seluruhnya. Kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagai puncak-puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia, terhitung sebagai Kebudayaan Bangsa. 

      Kegiatan Pentas Seni Budaya Indonesia 2011 merupakan acara tahunan Kampus UKSW, acara pada tahu ini akan berlangsung selama 4 hari, di mulai dari tanggal 16-20 Mei 2011 bertempat d Balairung Utama UKSW salatiga. Dalam acara ini akan menyajikan beberapa kegiatan yang menampilkan ciri khas setiap etnis yang terlibat, Usaha kebudayaan harus menuju ke arah kemajuan abad, budaya dan persatuan, dengan tidak menolak bahan-bahan baru dari kebudayaan asing yang dapat mengembangkan atau memperkaya kebudayaan bangsa sendiri, serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia” (Atmadja, dalam

“Pembebasan Budaya-Budaya Kita; 1999). Pengertian kebudayaan menurut Clifford Geertz (pakar Antropologi asal Amerika Serikat) selain memberikan pemahaman atas apa yang disebut budaya juga menekankan bagaimana budaya dilanjutkan pada generasi berikutnya. Clifford Geertz telah berhasil memberikan langkah kongkrit bagi setiap masyarakat berbudaya untuk melestarikan berbagai nilai budaya yang dimiliki melalui „transmisi budaya‟. 

      Kebudayaan tidaklah sesempit kita mengartikannya sebagai keberagaman budaya etnis yang ada, akan tetapi sebagaimana sesuatu hal yang telah menjadi satu kebiasaan dalam pola perilaku kehidupan bermasyarakat, sehingga memunculkan kecenderungan untuk menciptakan budaya yang baru sebagai suatu bentuk penyikapan terhadap perubahan era globalisasi sekarang ini. Kemudian diterjemahkkan ke dalam hal lebih spesifik yang merupakan bagian dari masyarakat sekaligus sebagai institut pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) mempunyai tanggung jawab untuk tetap melestarikan berbagai bentuk dan nilai budaya yang ada. Sebagaimana telah ditorehkan oleh para pendiri UKSW bahwa UKSW bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang mampu mengembangkan

masyarakat sekaligus kebudayaannya yang kemudian dirangkum dalam istilah Creative Minority.

      Realitas Satya Wacana yang plural dan multikultural yang kemudian di kenal dengan Indonesia Mini menuntut setiap civitasnya untuk tetap menghargai berbagai perbedaan. Dengan berbagai pertimbangan maka dirasa perlu untuk mengadakan kegiatan Pentas Seni Budaya Indonesia 2011 untuk menunjukkan dan melestarikan berbagai budaya yang ada di Indonesia baik dalam hal positif maupun negatif yang sedang berkembang di Indonesia. Dalam bentuk pembuatan taman budaya yang dilokasikan di lingkungan kampus Universitas Kristen Satya Wacana sebagai miniatur yang menyimbolkan kepluralisasian Negara Republik Indonesia pada umumnya dan Universitas Kristen Satya Wacana pada khususnya.